Cinta Pertama


Kepada YTH:
Cinta Pertamaku
Di mana pun kau berada

Aku mencintaimu dulu,kini,dan nanti

Ketika orang lain mengenal cinta pertamanya sejak anak-anak atau remaja, aku mengenal cinta pertamaku ketika aku membuka mata untuk pertama kalinya di dunia ini. Kau memelukku dengan hangat di iringi nyanyian pengantar tidur untuk ku. Sekilas wajahmu teduh dan memancarkan aura kebahagian yang tak tergambar oleh kata-kata. Senyummu tulus memberikan ketenangan dalam setiap langkahku. Sejak itu aku telah jatuh hati padamu setiap detik, menit, jam, hari, bulan, tahun hingga matahari akan terbit dari arah barat.

Sejak kecil kau dan aku tak terpisahkan, kemana pun engkau pergi aku pasti selalu mengikutimu dari belakang. Aku selalu mengganggumu ketika kau sedang asyik dengan duniamu hanya untuk sekedar bermain sepeda. Aku yang selalu merengek memintamu untuk pergi jalan-jalan sore diakhir bulan. Aku juga tahu kalau kau sangat mencintaiku meski tak pernah kau ucapkan kata cinta.

Beranjak anak-anak, sisi liarku mulai menampakkan jati dirinya. Aku pergi bermain hingga tak kenal waktu untuk kembali ke rumah. Bergaul dengan lawan jenis yang merubah sedikit sisi feminimku. Kau marah karena aku tak mendengar nasehatmu, kau pernah menunjukkan kepadaku sisi marah dan tegasnya seorang laki-laki. Sampai sekarang aku masih ingat ketika kau menyeretku keluar rumah dengan nada tinggi kau bilang ‘ jangan pulang!’ karena sudah beberapa hari aku memang tidak pulang. Terlalu asik bermain di rumah tetangga. Aku menangis kala itu dan berteriak minta maaf.

Saat aku memasuki dunia remaja, dunia yang penuh kebimbangan. Kau menyuruhku untuk lebih memahami agamaku dengan menyempurnakannya dengan menutup sebagian badanku yang tak boleh orang tahu, kecuali kau. Ratusan nasehat kau keluarkan dari mulutmu agar aku menjaga hatiku untuk tidak jatuh cinta. Tapi, kau terlambat menasehatiku. Jauh sebelum itu aku telah lebih dahulu jatuh cinta kepadamu, cinta pertamaku.

Ketika dewasa saat jarak menjauhkan kita untuk pertama kalinya, aku pernah melihatmu matamu yang berkaca-kaca ingin menahanku untuk tidak pergi meninggalkan dia. Satu hal yang mungkin kau tahu bahwa aku sering menangis di belakangmu, namun pura-pura bahagia ketika di hadapanmu. Aku tak ingin menjadi wanita yang cengeng di depanmu. Baru aku sadar bahwa ikatan batin di antara kita sangatlah kuat, lebih kuat dari radar neptunus. Ketika aku rindu, kau pun rindu. Ketika aku sakit, kau pun khawatir meski aku tak bilang. Ketika aku sedih kau selalu bertanya ‘kenapa?’, dan ketika aku bahagia kau pun bahagia.

Kau adalah pria nomor 1 di dunia

Aku tak malu memelukmu di tengah-tengah keramaian orang, menciummu berkali-kali dihadapan teman-temanku pun tak peduli. Menggandeng, merangkul, bermesraan dihadapan orang banyak pun aku lakukan, karena aku ingin dunia ini tahu bahwa kau adalah cinta pertamaku dan tak akan ada bisa menggantikan posisimu di jantung hati ini. Seiring berjalannya waktu yang membuat kita tua, kau tetap pacarku yang paling tampan sedunia. Sampai detik ini aku masih melihat ke arahmu sebagai tujuan hidupku. Entah, beberapa tahun lagi aku akan berpaling darimu dan tak akan menuruti nasehatmu, karena baktiku telah berpindah.

Ayah,
Engkau tahu kalau aku malu untuk mengungkapkan perasaanku kepadamu secara lisan, tapi engkau tahu tulisan-tulisanku tentangmu adalah sebagai perwujudan cintaku kepadamu. Terima kasih Tuhan yang telah memberikanku malaikat pelindung tertampan di dunia dan di akherat versiku itu. Baginya aku selalu menjadi gadis kecil manja yang selalu dipeluk dahulu sebelum tidur. Bagiku kau adalah pria yang tak pernah menyakitiku dan selalu aku cium dan peluk di mana pun dan kapan pun. Surat ini aku tulis ketika aku sedang rindu kepadamu dan berharap kau pun sedang rindu kepadaku meski kau tak menulis surat untuk ku juga. Jika ada orang yang bertanya siapa pacarku, maka aku akan memperkenalkan kau kepada orang-orang ‘ Dia adalah pacarku dan cinta pertamaku ’.

Dari anak gadismu yang cantik

Riksa


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MATI RASA

KATA MUTIARA